Apakah ayat seribu dinar yang menjadi pelaris perniagaan dan bisnes bagi kebanyakan orang Melayu sejak dulu kala lagi? Bahkan ketaksuban segelintir orang yang mengamalkan sehingga menjadikan ia tangkal azimat yang boleh menjurus kepada perbuatan syirik. Nauzubillah! Apa itu ayat seribu dinar? Ayat seribu dinar cukup dikenali oleh kebanyakkan orang Melayu. Ayat ini sebenarnya dari potongan ayat suci Al-Quran atau lebih tepat pada bahagian akhir ayat 2 dan keseluruhan ayat 3 dalam Surah At-Talaq. Menurut ulama tafsir Imam Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim As-Tha’labi Rahimahullahu Taala di dalam kitabnya الكشف والبيان عن تفسير القرآن menyebut bahawa surah ini merupakan ayat Madaniah, mempunyai 61 huruf, 247 kalimah dan 12 ayat. Waman yatta qillaha yaj’al lahu makhroja Wa yarzuquhu min haihu la yahtasibu waman Yatawakal alallahi fahuwa hasbuhu Innalllah baalighu amrihi qad ja’alallahu Likulli syai in qadran Maksudnya “Dan sesiapa yang bertaqwa kepada Allah dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan larangan Nya, nescaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar dari segala perkara yang menyusahkannya, Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya. Dan Ingatlah, sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya untuk menolong dan menyelamatkannya. Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendakiNya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu.” – Surah Al-Talaq, ayat 2-3 Sejarahnya yang perlu kita tahu Dalam banyak riwayat yang diambil dan dipercayai kesahihannya, menyatakan bahawa asal usul ataupun asbabun nuzul ayat seribu dinar ini diturunkan oleh Allah rentetan dari peristawa seorang sahabat, Auf bin Malik al-Asuja’i. Kisah ini juga termasuk tentang mimpi seorang lelaki yang memintanya untuk menyumbang seribu dinar kepada orang miskin dan kisah Malik bin Dinar. Intisari kisah ayat 1000 dinar Dari ayat seribu dinar ini, sebenarnya secara konteksnya kita boleh lihat dengan jelas dua keadaan apa yang Allah sedang ajar kepada kita. Dua kunci utama yang dibahaskan adalah bertaqwa dan bertawakal. Manusia yang mempunyai taqwa dan tawakal akan diberikan Allah rezeki dan dikeluarkan dari kesusahan dan keperitan hidup. Menurut Ibnu Katsir, maksud ayat “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga,” adalah barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan seluruh perintah Nya dan menjauhi larangan Nya nescaya Dia akan memberi rezeki dari arah yang tidak pernah terlintas dalam hatinya. Dalam kitab Al Musnad disebutkan dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dari datuknya, Abdullah bin Abbas, dia berkata “Rasulullah bersabda “Barang siapa banya beristighfar memohon ampunan, maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesusahan menjadi kemudahan, setiap kesempitan menjadi kelapangan, dan akan Dia kurniakani rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Tawakal pula dalam konteks ini adalah dengan menyerahkan segala urusan kehidupan ini kepada Allah SWT semata setelah kita berusaha dengan sekuat tenaga. Setiap hari kita mencari rezeki. Mengejar rezeki di mana-mana. Bermandi peluh dan keluh kesah yang bermain di bibir. Namun sekuat mana pun usaha itu, jika Allah belum mentakdirkan rezeki itu milik kita, maka ia bukanlah milik kita. Di sinilah yang menunjukkan bahawa Allah Maha Berkuasa dalam memberikan rezeki kepada setiap hamba Nya dan menarik rezeki itu semula dengan kehendak Nya. Kelebihan bila mengamalkan ayat ini Dalam mengamalkan ayat ini, kita juga boleh lihat kepada kelebihannya agar lebih bersemangat selepas ini untuk kekal istiqamah. Antara hikmah yang boleh diperoleh dari ayat tersebut adalah Berupaya menghilangkan keresahan hati bila di perlindungan dari segala bencana dan segala hajat dan diberikan kemudahan dalalm segala rezeki yang banyak dari tempat yang tidak jalan keluar dari segala pergelutan musibah, masalah, dan dari segala rasa ragu-ragu dan kesukaran dalam menghadapi segala kecukupan keuntungan di dunia dan diri sentiasa bertawakal selepas berusaha. Jom lepas ini kita amalkan ayat 1000 dinar ikhlas kerana Allah semata-mata agar lebih banyak lagi kebaikan boleh diperoleh. Sumber Irsyad Al-Fatwa 273 Tafsir Ayat Seribu Dinar. Mufti Wilayah PersekutuanTolhah Muzakir. 2010. Ayat Seribu Dinar Doa Murah Rezeki & Kejayaan. Penerbitan Seribu Dinar Sdn. Bhd.
ArticlesPosted in the " kisah nyata ayat seribu dinar " Category Cara Mengamalkan Ayat Seribu Dinar Yang Benar Read More. Ayat Seribu Dinar. by pakarspiritual On September 07, 2017 0 Comment. Banyak yang mempercayai bahwa ayat seribu dinar merupakan sebuah ayat yang mampu mendatangkan rezeki yang.. Read More. Konsultasi Gratis. WhatsappAyat seribu dinar, salah satu ayat yang populer karena memiliki fadhilah yang luar biasa. Ayat ini merupakan isi dari Al - Qur'an surat At - Talaaq ayat 2 - 3 yang berbunyi وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Artinya Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dari arah yang tidak disangka - sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan cukupkan rezekinya. Jika ditelusuri dari jejak sejarah, diceritakan pada zaman dahulu ada seorang lelaki yang bekerja sebagai pedagang. Suatu malam lelaki itu bemimpi ditemui Nabi Khidir as. Dalam mimpinya, lelaki itu diisyarati oleh Nabi Khidir as untuk bersedekah sebanyak seribu dinar. Awalnya lelaki, itu tidak mengindahkan isyarat mimpi ini. Kemudian datang mimpi yang kedua dan ketiga dengan jalan mimpi yang sama. Lelaki itu kemudian berfikir bahwa mimpi yang ia alami merupakan kebenaran. Setelah bersedekah sebanyak seribu dinar, lelaki itu bermimpi lagi bertemu dengan Nabi Khidir as. Lalu lelaki itu diajari oleh beliau Nabi Khidir as ayat 2 - 3 surat At - Talaaq untuk diamalkan oleh lelaki itu. Sesuai dengan isyarat Nabi Khidir, lelaki itu istiqomah mengamalkan ayat ini. TerkiniPengertianAyat Seribu Dinar. Ayat seribu dinar (1000 dinar) merupakan bagian dari 2 ayat di dalam surat At-Thoriq, tepatnya ayat setengah bagian ayat ke 2 dan keseluruhan bagian ayat ke-3 surat tersebut. Dinamakan dengan ayat seribu dinar karena dengan membaca ayat ini, dipercaya dapat membuat seseorang dilancarkan rezekinya dan cepat kaya. Benar Atau Salah Sih? – Banyak orang di dunia ini yang mengeluhkan tentang kekurangannya dalam hal materi. Mereka ingin menjadi orang kaya seperti kebanyakan orang pada umunya. Namun, kadang hal tersebut terhambat karena banyak faktor. Mereka sudah berusaha bekerja keras namun masih saja kekurangan. Bahkan parahnya, ada yang mencoba peruntungan dengan menggunakan jimat atau melakukan kemusyrikan untuk mendapatkan kekayaan. Daripada mencari kekayaan dengan jimat yang dalam Islam dilarang, lebih baik anda mengenal ayat seribu dinar. Namun benarkah ada ayat yang bila dibaca bisa membuat kita menjadi kaya? Ayat yang Mana sih yang disebut ayat 1000 dinar itu? Menurut beberapa sumber yang telah tim Cahayaislam tanyakan menjelaskan bahwa amalan ayat seribu dinar ini bermula pada cerita seseorang yang bermimpi bertemu nabi Khidir yang menyuruh membacaca surat At-Thalaq ayat 2-3 dengan hitungan tertentu agar terhindar dari bencana. Setelah mengamalkan apa yang dimimpikannya, ia pergi berlayar. Namun musibah menimpanya saat ada ombah menerjang kapalnya. Ajaibnya, orang tersebut menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dan terdampar di sebuah pulau lengkap dengan seluruh hartanya. Semenjak itulah terdengar santer dan menjadi legenda hingga saat ini. Bahkan surat At-Thalaq ayat 2-3 sering diajarkan oleh banyak ulama untuk mempermudah rezeki. Itulah kenapa ayat tersebut dikenal sebagai ayat seribu dinar. Ayat tersebut berbunyi وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” Bagaimana orang-orang yang mempercayai kecesplengan ayat 1000 dinar mengamalkannya? Menurut beberapa orang yang telah tim Cahayaislam tanyai. Ada beberapa cara untuk mengamalkan ayat seribu dinar. 1 silahkan baca surat Al-Fatihah di malam pertama tiap bulan berdasarkan tahun Hijriyah sebanyak kali. Setelah itu, baca juga surat Al-Maidah ayat 114 serta Surat At-Thalaq ayat 2-3 sebanyak masing-masing 21 kali. Kemudian, bacalah “Allahumma inni as-aluka bismika, yaa razzaaqu, yaa fattaahu, yaa wahhaabu, yaa ghaniyyu, yaa mughniyyu, yaa baasith”. Terakhir, setelah membaca asma-asma Allah tersebut, berdoalah minta dimudahkan rezeki. Amalkan ayat pendatang rezeki tersebut rutin setiap bulan dan Allah akan memberi rezeki yang berlipat. Cara yang kedua memiliki tujuan yang berbeda yaitu sebagai amalan keselamatan dari marabahaya. Menurut penyaksian beberapa orang surat At-Thalaq ayat 2-3 bisa digunakan untuk mendapatkan pertolongan Allah dari bahaya yang mengancam. Jadi, jika kamu merasa dalam bahaya, misalnya bahaya bencana alam atau bahaya dari orang lain, bisa baca ayat-ayat tersebut. Tidak dijelaskan berapa kali kita harus membacaya ayat seribu dinar tersebut. Jadi, semakin sering kita membacanya, semakin baik tentunya. Cara ketiga adalah dengan membaca ayat seribu dinar tersebut kali dalam sehari atau semalam. Ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya, kamu bisa membaca ayat-ayat tersebut dalam sekali duduk di malam hari. Selain itu, kamu juga bisa membacanya setiap sehabis sholat fardhu 5 waktu masing-masing 200 kali. Dan masih banyak cara-cara yang lainnya. Analisa Tentang ayat 1000 dinar Setelah mondar-mandir kesana kemari bertanya kepada banyak sumber serta mengkaji dan mencari sumber-sumber yang bisa dijadikan landasan kuat akan fenomena ayat 1000 dinar ini. Sayangnya tim Cahayaislam tidak menemukan landasan kuat yang bisa dijadikan sumber kuat untuk pengamalan ayat 1000 dinar ini. وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، جَمِيعًا عَنْ أَبِي عَامِرٍ، قَالَ عَبْدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ الزُّهْرِيُّ، عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ سَأَلْتُ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ رَجُلٍ، لَهُ ثَلاَثَةُ مَسَاكِنَ فَأَوْصَى بِثُلُثِ كُلِّ مَسْكَنٍ مِنْهَا قَالَ يُجْمَعُ ذَلِكَ كُلُّهُ فِي مَسْكَنٍ وَاحِدٍ ثُمَّ قَالَ أَخْبَرَتْنِي عَائِشَةُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ “Barang siapa beramal suatu amalan yang tidak ada atasnya perkaraku sunnah/ketentuan dariku Rasulullah maka amalan tersebut akan ditolak“ Bahkan perihal pengamalan dan asal muasal dari adanya legenda ayat 1000 dinar ini banyak ditolak mentah oleh para ulama besar dengan 4 alasan 1 Nama ayat seribu dinar tidak memiliki petunjuk apapun dalam sunnah Rasulullah, 2 Adanya waktu tertentu dalam pengamalannya, 3 Adanya jumlah tertentu yang memberatkan dalam pengamalannya, 4 Banyak orang yang menjadikannya sebagai jimat. Para ulama besar menyatakan bahwa dengan banyaknya orang yang mengamalkan amalan ini, ditakutkan kalau surat A-Thalaq ayat 2-3 dianggap sebagai jimat. Bila dipercaya mentah-mentah, maka walhasil akan banyak orang yang bermalas-malasan untuk bekerja dan hanya terus-terusan membaca ayat ini dan tidak membaca ayat Al Quran yang lain dengan kepercayaan Allah akan menjatuhkan harta yang banyak kepada mereka. Hal ini benar-benar kontras dengan firman Allah bahwa Dia tidak akan mengubah nasib hambanya bila hambanya tersebut tidak berusaha untuk mengubahnya sendiri Surat Ar-Ra’d 11. إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ Seharusnya dengan adanya surat tersebut dan kita perhatikan isi dari ayat-ayat tersebut, sebenarnya kunci dari rezeki yang diberikan kepada Allah ada pada ketaqwaan kita. Jadi, esensi dari ayat seribu dinar ini adalah memberikan petuah bahwa kita harus menjadi pribadi yang benar-benar bertaqwa kepada Allah, bukan hanya mengamalkan 2 ayat tersebut untuk memperoleh kekayaan. Sobat Cahayaislam yang dirahmati Allah, sebenarnya kunci inti untuk memperoleh kekayaan adalah dengan menjadi lebih dekat dengan Allah. Dan menjadi lebih dekat dengan Allah, ada banyak sekali caranya. Jadi tidak perlulah kita membaca ayat seribu dinar yang tidak ada tuntunannya ini dan mengacuhkan cara lain untuk dekat dengan Allah dan memperoleh kekayaan. Semoga kita selalu dilindungi oleh Allah. Amiin. Halaman ini kami peruntukkan bagi Anda yang ingin berbagi cerita tentang pengalaman Anda setelah mengamalkan Amalan Ayat Seribu Dinar. Semoga saja dengan membaca pengalaman Anda, banyak orang diluaran sana akan tergugah hatinya untuk menjadi lebih baik, lebih sukses dan lebih bahagia dari sebelumnya. Selamat menyaksikan beberapa kisah dari para pengamal Amalan Ayat Seribu Dinar di bawah ini Kisah nyata yang akan saya bagi ini memang bukan pengalaman pribadi saya, melainkan pengalaman salah seorang karyawan saya. Namun meski bukan pengalaman saya sendiri, apa yang karyawan saya ini alami rasanya sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kedahsyatan manfaat Ayat Seribu Dinar yang amalannya dapat Anda peroleh dari situs ini, Karyawan saya ini namanya Kandar, usianya sudah hampir kepala lima dan sudah bekerja pada saya selama dua dekade lebih sebagai tukang kebun. Suatu pagi tanpa terduga tiba-tiba Kandar berkata pada saya bahwa ia berencana naik haji tahun depan nanti. Saya kaget, darimana dia mendapatkan biaya untuk naik haji sementara gaji yang tiap bulannya saya berikan rasa-rasanya tidak mungkin cukup meski serajin apapun ia menabung. Baca terus>>> Broto Y. – Pekalongan Setiap hari saya dan istri berjualan pakaian di sebuah pasar tradisional terkemuka di yogyakarta. Semakin hari omset kami semakin turun. Bahkan, seakan tiada pengunjung yang mampir ke kios kami. Walaupun hanya sekedar melihat-lihat dan tanya-tanya harga seperti biasanya. Karena tidak ingin usaha kami gulung tikar, kami pun mencoba mencari solusi agar barang dagangan kami bisa laris terjual. Saya mencoba mencari solusi lewat internet. Dan akhirnya, saya menemukan sebuah situs Setelah saya baca-baca sejenak, saya merasa tertarik dan langsung memesannya. Baca terus>>> Rahmat, 30 Tahun, Yogyakarta Jujur, saya sudah bosan dan jenuh dengan kehidupan serba pas-pasan yang selama ini saya jalani. Beragam upaya dan usaha spiritual yang saya dapat dari beberapa guru ilmu hikmah telah saya tempuh, namun belum satupun membuahkan hasil yang berarti. Saking sebahnya kadang saya terpikir untuk mengambil jalan pintas dengan cara mencari pesugihan. Baca terus>>> Zaenal Sleman Dari sekian banyak alasan kenapa saya mendidik anak saya untuk mengamalkan Ayat Seribu Dinar adalah karena saya yakin bahwa Ayat Seribu Dinar mampu memberinya perlindungan dari segala marabahaya. Atas dasar alasan ini pula saya membawa anak tunggal saya ini ke Kudus, Jawa Tengah untuk mendapatkan Amalan Seribu Dinar dari guru spiritual saya, Ustadz Masrukhan. Saya termasuk ibu yang beruntung karena memiliki anak yang penurut dan taat pada ajaran agama. Sehingga anjuran Ustadz Masrukhan untuk mengamalkan Ayat Seribu Dinar dilakukannya dengan penuh istiqomah tanpa banyak pertanyaan. Keistiqomahannya inilah yang membuat saya berkesempatan untuk menulis pengalaman kami berikut ini. Baca terus>>> Retno D. – Nganjuk Menurut sepupu saya, ada sebuah gunung di pulau Jawa yang terkenal karena mitos pesugihannya. Entah apa nama gunung itu saya lupa, tapi yang jelas siapapun yang mengharapkan pesugihan dari tempat tersebut diharuskan untuk berhubungan badan dengan mereka yang bukan pasangan resminya. Risih benar, bukan? Makanya saya sendiri sampai tak habis pikir ketika sepupu saya tadi mengutarakan niatnya untuk mencoba peruntungan di gunung tersebut. Baca terus>>> Fendy W. – Wates Sejak lulus sekolah enam tahun silam, tekad saya untuk merantau dan memulai hidup mandiri memang sudah bulat. Meskipun awalnya orang tua sempat tidak setuju, namun pada akhirnya mereka memahami keinginan saya tersebut. Tapi ternyata keputusan saya untuk pergi memang ada tidak baiknya juga. Seiring dengan kepergian saya, kabar mengenai keadaan keluarga di kampung halaman tidak pernah lagi saya dengar. Tahu-tahu saya dikabari bahwa ayah saya telah meninggal dunia karena sakit. Bukan hanya berpulang, malah. Hanya berselang tiga hari sejak kematian ayah tiba-tiba saja penagih hutang datang. Hari itulah saya tahu bahwa ternyata ayah saya meninggalkan hutang yang jumlahnya tidak sedikit, entah untuk apa pula hutang tersebut diambil saya tidak pernah tahu. Baca terus>>> Rosmahana – Jepara Setiap orang pasti pernah mengalami permasalahan keuangan, termasuk saya sendiri. Seabrek beban kebutuhan dan berulang kali menjadi korban penipuan membuat usaha konveksi yang saya geluti nyaris gulung tikar. Sudah begitu saya tidak memiliki siapapun yang dapat dimintai bantuan, sebab memang sayalah tulang punggung keluarga. Nah, disitulah letak kesalahan pola pikir saya. Dalam keadaan susah orang cenderung berpikir bahwa dia tidak lagi punya siapa-siapa. Padahal sesungguhnya kita selalu punya Tuhan yang akan memberi pertolongan kapanpun kita membutuhkannya. Buktinya dalam keadaan serba berkesusahan karena nyaris bangkrut, Allah mempertemukan saya dengan Ustadz Masrukhan. Beliau adalah konsultan spiritual sekaligus guru ilmu hikmah yang juga merupakan pimpinan Asosiasi Parapsikologi Nusantara. Singkat cerita, Ustadz Masrukhan memberi sedikit saran di sana-sini dan kemudian setuju mengajari saya Amalan Seribu Dinar untuk diamalkan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Baca terus>>> Vino S. – Asahan Itu cerita mereka, bagaimana dengan cerita Anda..??? silakan kirimkan cerita Anda ke salah satu alamat e-mail di bawah ini
Diantara kelebihan dan fadhilat ayat seribu dinar ini ialah : 1. Di baca apabila kita hendak bertawakkal terhadap sesuatu perkara. 2. Menghilangkan keresahan bila di baca di waktu resah. 3. Di baca ketika hendak menaiki kenderaan. 4. Jikalau dibaca ayat ini kepada orang yang sedang sakit sebanyak 3 kali dan dihembuskan.
20EdFs.